LAYANAN ON-LINE DALAM PEMASARAN PRODUK MELALUI INTERNET
Banyak pengamat ekonomi, konsultan manajemen, dan kaum futuris menyepakati bahwa era milenium baru ditandai dengan revolusi baru yang membawa dampak transformasional yang lebih besar dibandingkan revolusi industri. Era milenium yang juga dikenal dengan sebutan era informasi, menurut Diana (2001: 1) lebih menekankan pada mass customization dan knowledge intensive. Artinya pada era ini dimungkinkan dihasilkannya produk yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan, dengan berbasis pada pengetahuan.
Banyak pengamat ekonomi, konsultan manajemen, dan kaum futuris menyepakati bahwa era milenium baru ditandai dengan revolusi baru yang membawa dampak transformasional yang lebih besar dibandingkan revolusi industri. Era milenium yang juga dikenal dengan sebutan era informasi, menurut Diana (2001: 1) lebih menekankan pada mass customization dan knowledge intensive. Artinya pada era ini dimungkinkan dihasilkannya produk yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan, dengan berbasis pada pengetahuan.
Seiring dengan lajunya pertumbuhan teknologi informasi, yang salah satunya ditandai dengan digunakannya internet sebagai media pemasaran, perusahaan-perusahaan di Indonesia juga tidak mau ketinggalan untuk terjun ke bisnis on-line. Perusahaan yang menjual produknya secara on-line menawarkan konsep baru kepada konsumen dalam berbelanja yaitu berupa kemudahan-kemudahan dalam melakukan pembelian.
Maraknya bisnis on-line ini terutama disebabkan oleh munculnya fenomena perubahan pola hidup, yang serba ingin cepat, dan semakin banyak orang yang merasa waktu yang mereka miliki sangat terbatas. Rutinitas bekerja yang dihadapi seakan membuat tidak ada lagi waktu untuk belanja. Hal ini terutama dialami oleh penduduk kota-kota besar.
Namun bukan berarti pelaksanaan bisnis on-line ini tidak menemui hambatan. Permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan pemasaran melalui internet di Indonesia, dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan. Kendala yang pertama, permasalahan yang bersumber pada lingkungan eksternal, dimana perusahaan tidak dapat mengendalikannya secara langsung atau yang merupakan uncontrolable variable bagi perusahaan. Kendala-kendala tersebut adalah:
(1). Krisis ekonomi, yang menyebabkan harga komputer dan biaya telekomunikasi menjadi mahal,
(2). Kultur masyarakat Indonesia dalam membeli masih berdasarkan pada kebiasaan seeing is believing, dan
(3). Belum semua masyarakat Indonesia sadar akan teknologi informasi dan mampu menggunakan teknologi tersebut.
Kendala yang kedua adalah yang berasal dari perusahaan atau bersifat internal, sehingga diharapkan dapat dikendalikan oleh perusahaan atau yang merupakan controlable variable. Kendala yang dimaksud di sini adalah masih rendahnya kualitas pelayanan on-line yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia yang menjual barang secara on-line. Yang dihadapi calon konsumen di Indonesia adalah "lemahnya layanan". Kalau dikontak melalui e-mail, para pemilik toko virtual jarang yang menunjukkan respon tangkas. Seperti yang dikemukakan oleh Widya Latif (Kompas, 20/9/1999) dari perusahaan Webhosting Indoglobal, di toko milik orang asing, paling lambat dalam tiga jam sudah dijawab. Sebagaimana yang kita ketahui, layanan sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Loyalitas konsumen hanya akan dapat dicapai jika konsumen tersebut merasa puas akan layanan yang diberikan oleh perusahaan. Berikut ini akan dibahas mengenai layanan yang diberikan oleh perusahaan yang terjun dalam bisnis on-line.
Untuk lebih jelasnya, Sobat dapat mendownload dibawah ini :
0 comments:
Post a Comment
Silakan Anda berkomentar, Namun tetap Jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam. SObat yang me-link saya, saya balas dengan me-link sobat..