A R T I K E L Religi
"Sebagai makhluk yang Beragama dan makhluk sosial, kita membutuhkan orang lain dan membutuhkan pegangan hidup, baik berupa aturan-aturan maupun ajaran-ajaran yang telah disepakati bersama, untuk itu, mari kita berbagi ilmu pengetahuan dan saling memberi".
EKONOMI MANAJEMEN
"Barangkali materi antara Ekonomi dan Manajemen sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk itu, didalam blog ini menyajikan tentang artikel, informasi maupun makalah tentang Ekonomi Manajemen yang pastinya sangat berguna untuk Anda baca dan Anda Aplikasikan"
TUTORIAL-TUTORIAL
Didalam Blog ini saya menyajikan berbagai Tutorial yang pastinya dapat anda Aplikasikan dan sangat bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar sendiri. Antara lain Tutorial Flash 8 Pro, Tutorial Blog dan Tutorial Word 2007
Saturday, April 16, 2011
Sifat-Sifat Gelombang Optik
Pemasaran (Marketing)
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands).
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
Pengertian Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997).
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik.
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996).
Dari definisi tersebut, perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran.
Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran (Kotler, 1997). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu : pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas.
Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta, 1996).
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta, 1996) :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996).
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler, 1997).
Dengan menyatukan program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan.
Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997). Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.
Pengertian dan Karakteristik Jasa
Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan sebagai :
Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta, 1996).
Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.
Menurut Alma (1992) konsep tidak berwujud pada jasa mengandung dua arti yang keduanya merupakan tantangan bagi pemasaran, yaitu :
• sesuatu yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dipahami.
• Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan, tidak mudah diformulasikan
Untuk pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana dibandingkan dengan pemasaran barang.
Sifat – Sifat Khusus Pemasaran Jasa
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992) adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi, pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk.
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan.
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.
Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting.
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi dalam pemasaran.
Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai berikut :
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen, menyeluruh dan antarbudaya.
Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup. Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang upaya manipulasi (Engel, 1994).
Pengertian Citra
Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam pemasaran. Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya.
Citra tidak dapat dibuat seperti barang dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu. Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi pelayanan.
Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika perlu ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental. Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Dengan demikian menurut Alma (1992) citra adalah :
Image is the impression, feeling, the conception which the public has of a company, a conditionally created impression of an object, person or organization atau citra adalah kesan, impresi, perasaan atau konsepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, mengenai suatu obyek, orang atau lembaga.
Ciri – Ciri Pembentuk Citra
Ciri-ciri produk atau jasa yang membentuk suatu citra berkaitan dengan unsur-unsur kegiatan pemasaran. Ciri-ciri pembentuk citra yang sering bersinggungan dengan kegiatan pemasaran, misalnya, merek, desain produk atau jasa, pelayanan, label dan lain sebagainya. Program yang baik dalam suatu perencanaan dalam pengembangan produk atau jasa tidak akan lupa untuk mencantumkan kegiatan perusahaan yang mencakup ciri pembentuk citra untuk produk dan jasa atau perusahaannya.
03. Manajemen Pemasaran Menurut Kotler
04. Pasar
Tuesday, April 12, 2011
Perilaku Konsumen (Consumen Behavior)
Sumber: Wikipedia
Download perilaku-konsumen-sessi-2.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-3.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-4.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-5.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-6.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-7.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-8.pdf
Download perilaku-konsumen-sessi-9.pdf
sumber : http://moebarak.wordpress.com/
Saturday, March 26, 2011
Materi E-Marketing : E-Commerce
Banyak pengamat ekonomi, konsultan manajemen, dan kaum futuris menyepakati bahwa era milenium baru ditandai dengan revolusi baru yang membawa dampak transformasional yang lebih besar dibandingkan revolusi industri. Era milenium yang juga dikenal dengan sebutan era informasi, menurut Diana (2001: 1) lebih menekankan pada mass customization dan knowledge intensive. Artinya pada era ini dimungkinkan dihasilkannya produk yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan, dengan berbasis pada pengetahuan.
Tuesday, March 8, 2011
Materi Kuliah Etika Bisnis
Etika umum berbicara mengenai norma dan nilai moral, kondisi-kondisi dasar bagi manusia untuk bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika, lembaga-lembaga normatif, dan semacamnya.
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip atau norma-norma moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Dalam hal ini, norma dan prinsip moral diteropongi dalam konteks kekhususan bidang kehidupan manusia yang khusus tertentu.
Etika khusus dibagi lagi menjadi tiga, yaitu etika individual, etika sosial, dan etika lingkungan hidup.
Etika individual lebih menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri. Salah satu prinsip yang secara khusus relevan dalam etika individual ini adalah prinsip integritas pribadi, yang berbicara mengenai perilaku individual tertentu dalam rangka menjaga dan mempertahankan nama baiknya sebagai pribadi moral.
Etika sosial berbicara mengenai kewajiban dan hak, sikap dan pola perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam interaksinya dengan sesamanya.
Etika lingkungan berbicara mengenai hubungan antara manusia baik sebagai individu maupun sebagai kelompok dengan lingkungan alam yang lebih luas dalam totalitasnya, dan juga hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain yang berdampak langsung atau tidak langsung terhadap lingkungan hidup secara keseluruhan.
Untuk selengkapnya, Anda dapat download di bawah ini:
Download Chapter 3
Download Chapter 5
Download Chapter 6
Saturday, February 5, 2011
Jenis dan Ragam Penelitian
1. Tujuan;
2. Pendekatan;
3. Tempat;
4. Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh;
5. Bidang ilmu yang diteliti;
6. Taraf Penelitian;
7. Teknik yang digunakan;
8. Keilmiahan;
9. Spesialisasi bidang (ilmu) garapan;
Juga ada Pembagian secara umum:
- Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh :
1. Basic Research (Penelitian Dasar): mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan;
2. Applied Reseach (Penelitian Terapan) : mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien.
- Berdasarkan Bidang yang diteliti:
1. Penelitian Sosial: Secara khusus meneliti bidang sosial : ekonomi, pendidikan, hukum dsb;
2. Penelitian Eksakta<:Secara khusus meneliti bidang eksakta : Kimia, Fisika, Teknik; dsb;
- Berdasarkan Tempat Penelitian :
1. Field Research (Penelitian Lapangan / Kancah): langsung di lapangan;
2. Library Research (Penelitian Kepustakaan) : Dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya;
3. Laboratory Research (Penelitian Laboratorium) : dilaksanakan pada tempat tertentu / lab , biasanya bersifat eksperimen atau percobaan;
- Berdasarkan Teknik yang digunakan :
1. Survey Research (Penelitian Survei) : Tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti:
2. Experimen Research (Penelitian Percobaan) : dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti;
- Berdasarkan Keilmiahan :
1. Penelitian Ilmiah : Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah / meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar / tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu :
a. Kemampuan memberikan pengertian ayng jelas tentang masalah yang diteliti:
b. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat / waktu lain;
Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
a) Purposiveness : fokus tujuan yang jelas;
b) Rigor : teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
c) Testibility : prosedur pengujian hipotesis jelas
d) Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
e) Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
f) Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
g) Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
h) Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
2. Penelitian non ilmiah : Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
- Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen, Pemasaran), Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan), Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional), Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman), Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll;
- Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yangd itatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yangd ilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan / menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.
- Penelitian secara umum :
o Penelitian Survei:
Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada;
Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb;
Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa;
Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel;
Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan;
Penelitian ini dapat berupa :
a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?
b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;
c. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan);
d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar, 1998-2003;
o Grounded Research : Mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. Dalam riset ini data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai.
Uraian berdasarkan data; Teori yang
Data -------- Analisis menjadi konsep dan Hipotesis----- menerangkan
Berdasarkan data data
o Studi Kasus : Mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit yang menjadi subjek; tujuannya memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasilnya merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal. Ruang lingkupnya bisa bagian / segmen, atau keseluruhan siklus /aspek. Penelitian ini lebih ditekankan kepada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.
o Penelitian Eksperimen : Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu; Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menjediakan kontrol untuk perbandingan.
TUJUAN PENELITIAN :
Secara umum ada empat tujuan utama :
1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu;
2. Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada;
3. Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada;
4. Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)
PERANAN PENELITIAN
1. Pemecahan Masalah : meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait mengkait;
2. Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan : meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomena-fenomena dari masalah tersebut;
3. Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru :
PERSYARATAN PENELITIAN :
1. Mengikuti konsep ilmiah;
2. Sistematis : Pola tertentu;
3. Terencana :
Penelitian dikatakan baik bila :
1. Purposiveness : Tujuan yang jelas;
2. Exactitude : Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;
3. Testability : Dapat diuji atau dikaji;
4. Replicability : Dapat diulang oleh peneliti lain;
5. Precision and Confidence : Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;
6. Objectivity : Bersifat objektif;
7. Generalization : Berlaku umum;
8. Parismony : Hemat, tidak berlebihan;
9. Consistency : data atau ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata atau ungkapan yang memiliki arti sama;
10. Coherency : Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya.
PROSEDUR / LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN :
Garis besar :
a. Pembuatan rancangan;
b. Pelaksanaan penelitian;
c. Pembuatan laporan penelitian
Bagan arus kegiatan penelitian
1. Memilih Masalah; memerlukan kepekaan
2. Studi Pendahuluan; studi eksploratoris, mencari informasi;
3. Merumuskan Masalah; jelas, dari mana harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa
4. Merumuskan anggapan dasar; sebagai tempat berpijak, (hipotesis);
5. Memilih pendekatan; metode atau cara penelitian, jenis / tipe penelitian : sangat emenentukan variabel apa, objeknmya apa, subjeknya apa, sumber datanya di mana;
6. Menentukan variabel dan Sumber data; Apa yang akan diteliti? Data diperoleh dari mana?
7. Menentukan dan menyusun instrumen; apa jenis data, dari mana diperoleh? Observasi, interview, kuesioner?
8. Mengumpulkan data; dari mana, dengan cara apa?
9. Analisis data; memerlukan ketekunan dan pengertian terhadap data. Apa jenis data akan menentukan teknis analisisnya
10. Menarik kesimpulan; memerlukan kejujuran, apakah hipotesis terbukti?
11. Menyusun laporan; memerlukan penguasaan bahasa yang baik dan benar.
Dikutif dari Berbagai Sumber
Tuesday, January 25, 2011
Sistem Informasi Manajemen
Monday, January 24, 2011
Download Materi Perkuliahan Fakultas Ekonomi Untan
Adapun materinya adalah Komunikasi Pemasaran, Manajemen Pemasaran Lanjutan, Manajemen Strategi, Perilaku Organisasi dan Sistem Informasi ManajemenYa udah saya juga sudah capek ni.. mau siap-siap ujian.
Sobat dapat mendownload materi semester lima dibawah ini:
Download Materi
Friday, January 14, 2011
Tips Mengerjakan Tes Listening Toefl
Monday, January 10, 2011
Perencanaan Usaha (BUSINESS PLAN)
Friday, January 7, 2011
Orang Terkaya Di Dunia (The Rice's Man in the World)
Net Worth : $40.0 bil
Fortune : self made
Source : Microsoft
Age : 53
Country Of Citizenship : United States
Residence : Medina, Washington
Industry : Software
Education : Harvard University, Drop Out,
Marital Status : married, 3 children
Software visionary regains title as the world’s richest man despite losing $18 billion in the past 12 months. Stepped down from day-to-day duties at Microsoft last summer to devote his talents and riches to the Bill & Melinda Gates Foundation. Organization’s assets were $30 billion in January; annual letter lauds endowment manager Michael Larson for limiting last year’s losses to 20%. Gates decided to increase donations in 2009 to $3.8 billion, up 15% from 2008. Dedicated to fighting hunger in developing countries, improving education in America’s high schools and developing vaccines against malaria, tuberculosis and AIDS. Appointed Microsoft Office veteran Jeffrey Raikes chief exec of Gates Foundation in September. Gates remains Microsoft chairman. Sells shares each quarter, redeploys proceeds via investment vehicle Cascade; more than half of fortune invested outside Microsoft. Stock down 45% in past 12 months. “Creative capitalist” wants companies to match profitmaking with doing good.
2. Warren Buffett
Net Worth : $37.0 bil
Fortune : self made
Source : Berkshire Hathaway
Age : 78
Country Of Citizenship : United States
Residence : Omaha, Nebraska
Industry : Investments
Education : University of Nebraska Lincoln, Bachelor of Arts / Science, Columbia University, Master of Science
Marital Status : widowed, remarried, 3 children
Last year America’s most beloved investor was the world’s richest man. This year he has to settle for second place after losing $25 billion in 12 months. Shares of Berkshire Hathaway down 45% since last March. Injected billions of dollars into Goldman Sachs, GE in exchange for preferred stock last fall; propped up insurance firm Swiss Re in February with $2.6 billion infusion. Admits he made some “dumb” investment mistakes in 2008. Upbeat about America’s future: “Our economic system has worked extraordinarily well over time. It has unleashed human potential as no other system has, and it will continue to do so.” Scoffs at Wall Street’s over-reliance on “history-based” models: “If merely looking up past financial data would tell you what the future holds, the Forbes 400 would consist of librarians.” Son of Nebraska politician delivered newspapers as a boy. Filed first tax return at age 13, claiming $35 deduction for bicycle. Studied under value investing guru Benjamin Graham at Columbia. Took over textile firm Berkshire Hathaway 1965. Today holding company invested in insurance (Geico, General Re), jewelry (Borsheim’s), utilities (MidAmerican Energy), food (Dairy Queen, See’s Candies). Also has noncontrolling stakes in Anheuser-Busch, Coca-Cola, Wells Fargo.
3. Carlos Slim Helu & family
Net Worth :$35.0 bil
Fortune : self made
Source : telecom
Age : 69
Country Of Citizenship : Mexico
Residence : Mexico City
Industry : Telecommunications
Education : NA,
Marital Status : widowed, 6 children
Economic downturn and plunging peso shaved $25 billion from the fortune of Latin America’s richest man. Global recession testing his ability to live up to the principles he sets for his employees: “Maintain austerity in times of fat cows.” Son of a Lebanese immigrant bought fixed line operator Telefonos de Mexico (Telmex) in 1990; now controls 90% of Mexico’s telephone landlines. Would be a billionaire based on his dividends alone. Biggest holding: $16 billion stake in America Movil, Latin America’s largest mobile phone company with 173 million customers. America Movil and Telmex reportedly planning to jointly invest $4 billion to bolster telecom infrastructure in Latin America. Buying up cheap media, energy and retail assets. Last year took stakes in New York Times Co., former billionaire Anthony O’Reilly’s Independent News & Media and Bronco Drilling; also increased position in Saks. Baseball statistics aficionado, art collector.
4. Lawrence Ellison
Net Worth : $22.5 bil
Fortune : self made
Source : Oracle
Age : 64
Country Of Citizenship : United States
Residence : Redwood City, California
Industry : Software
Education : University of Illinois, Drop Out,
Marital Status : married, 2 children
Database titan continues to engulf the competition; Oracle has racked up 49 acquisitions in the past 4 years. Bought BEA Systems for $8.5 billion last year. Still sitting on $7 billion in cash. Revenues up 11% to $10.9 billion in the six months ended November 30; profits also up 11% to $2.4 billion. Stock down 25% in past 12 months. Invested $125 million in Web software outfit Netsuite; took public in 2007, stock has fallen 80% since. His shares still worth $300 million. Chicago native studied physics at U. of Chicago, didn’t graduate. Started Oracle in 1977. Public 1986, a day before Microsoft. Owns 453-foot Rising Sun; built a smaller leisure boat because superyacht is hard to park. Squabbling in court with Swiss boating billionaire Ernesto Bertarelli over terms of next America’s Cup. Recently unveiled hulking 90-foot trimaran he intends to use to win it.
5. Ingvar Kamprad & family
Net Worth : $22.0 bil
Fortune : self made
Source : Ikea
Age : 83
Country Of Citizenship : Sweden
Residence : Lausanne
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 4 children
Peddled matches, fish, pens, Christmas cards and other items by bicycle as a teenager. Started selling furniture in 1947. Opened first Ikea store 50 years ago; stores’s name is a combination of initials of his first and last name, his family farm and the nearest village. Retired in 1986; company’s “senior adviser” still reportedly works tirelessly on his brand. Discount retailer now sells 9,500 items in 36 countries; prints catalog in 27 languages. Revenues up 7% to $27.4 billion in fiscal year 2008. Opened tenth store in China this February; planning to open first in Dominican Republic later this year. Three sons all work at the company. Thrifty entrepreneur flies economy class, frequents cheap restaurants and furnishes his home mostly with Ikea products.
6. Karl Albrecht
Net Worth : $21.5 bil
Fortune : self made
Source : Aldi
Age : 89
Country Of Citizenship : Germany
Residence : Mulheim an der Ruhr
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status:married, 2 children
Germany’s richest person owns discount supermarket giant Aldi Sud. Retailer faring well amid economic downturn; analysts expect its 2008 sales to be up 9.4% to $33.7 billion. Sales in the U.S. up estimated 20% last year to $7 billion. Plans to open 75 U.S. stores in 2009, including first in New York City. With younger brother, Theo, transformed their mother’s corner grocery store into Aldi after World War II. Brothers split ownership in 1961; Karl took the stores in southern Germany, plus the rights to the brand in the U.K., Australia and the U.S. Theo got northern Germany and the rest of Europe. Retired from daily operations. Fiercely private: little known about him other than that he apparently raises orchids and plays golf.
7. Mukesh Ambani
Net Worth : $19.5 bil
Fortune : inherited and growing
Source : petrochemicals
Age : 51
Country Of Citizenship : India
Residence : Mumbai
Industry : Manufacturing
Education : University of Bombay, Bachelor of Arts / Science, Stanford University, Drop Out
Marital Status : married, 3 children
Oversees Reliance Industries, India’s most valuable company by market cap despite stock falling 40% in past year. Merging his Reliance Petroleum with flagship Reliance Industries. As part of deal, will exercise right to buy back Chevron’s 5% stake in Reliance Petroleum at $1.20 per share—the same price at which he sold it 3 years ago. Today the stock trades for $1.80 a share. Increased stake in Reliance Industries in October; paid $3.4 billion to convert 120 million preferential warrants into shares. Reliance Petroleum refinery on India’s western coast began operating in December despite falling global demand and declining margins. Late father Dhirubhai founded Reliance and built it into a massive conglomerate. After he died Mukesh and his brother, Anil, ran the family business together for a brief time. But siblings feuded over control; mother eventually brokered split of assets. Brothers may be looking to bury hatchet; played joint hosts at mother’s recent 75th-birthday bash. Has yet to move into his 27-story home that he’s building at a reported cost of $1 billion. Ardent fan of Bollywood films. Wife, Nita, oversees school named after his father.
8. Lakshmi Mittal
Net Worth : $19.3 bil
Fortune : inherited and growing
Source : steel
Age : 58
Country Of Citizenship : India
Residence : London
Industry : Steel
Education : St Xavier’s College Calcutta, Bachelor of Arts / Science,
Marital Status : married, 2 children
Indian immigrant heads world’s largest steel company; ArcelorMittal was formed via hostile takeover 3 years ago. Stock in company makes up bulk of his fortune; shares at a 4-year low with steel prices down 75% since last summer. Company forced to pay heavy fines after a French antitrust investigation found 10 companies guilty of price-fixing in European steel markets. Arcelor posted $2.6 billion loss in most recent quarter; announced plans to slow acquisitions, cut capital expenditures, pay down debt. Started in family steel business in the 1970s, branched out on his own in 1994. Initially bought up steel mills on the cheap in Eastern Europe. Company bought 19.9% stake in Australia’s Macarthur Coal last year. Also owns pieces of Mumbai’s Indiabulls Group, London’s RAB Capital; owns stake in, sits on board of Goldman Sachs. Holds substantial cash; owns 12-bedroom mansion in London’s posh Kensington neighborhood.
9. Theo Albrecht
Net Worth : $18.8 bil
Fortune : self made
Source : Aldi, Trader Joe’s
Age : 87
Country Of Citizenship : Germany
Residence : Foehr
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 2 children
Runs discount supermarket group Aldi Nord; firm holding up amid economic downturn. Sales expected to hit $31 billion in 2008. After World War II he and older brother Karl transformed their mother’s corner grocery into Aldi. Brothers split ownership in 1961; Karl took the stores in southern Germany, plus the rights to the brand in the U.K., Australia and the U.S. Theo got the northern Germany stores and the rest of Europe. Unable to operate Aldi stores in U.S., Theo developed discount food store Trader Joe’s; now has more than 320 U.S. stores. Also owns stake in Supervalu. Became a recluse after being kidnapped for 17 days in 1971; said to collect old typewriters; loves golf.
10. Amancio Ortega
Net Worth : $18.3 bil
Fortune : self made
Source : Zara
Age : 73
Country Of Citizenship : Spain
Residence : La Coruna
Industry : Retail
Education : NA,
Marital Status : married, 3 children
Railway worker’s son started as a gofer in a shirt store. With then-wife Rosalia Mera, also now a billionaire, started making dressing gowns and lingerie in their living room. Business became one of world’s most successful apparel manufacturers. Today Inditex has more than 4,000 stores in 71 countries. Sales: $12.3 billion. Ortega is chairman. Company exported its cheap chic Zara stores to 4 new markets last year: Ukraine, South Korea, Montenegro and Honduras. Stock up 1% in past 12 months, but fortune down because of weak euro. Also has personal investments in gas, tourism, banks and real estate. Owns properties in Madrid, Paris, London, Lisbon, plus a luxury hotel and apartment complex in Miami, a horse-jumping circuit, and an interest in a soccer league. Shuns neckties and fanfare. Daughter Marta works for Inditex; recent speculation suggests she is being groomed to eventually replace her father.
Sumber : www.forbes.com
http://aansamudra.blogspot.com