Cara Meningkatkan Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi perusahaan, akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut manajemen finansial, produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya manusia. Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk, fluktuasi harga input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain, teknologi dan pesaing. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.
B. Permasalahan
Adapun permasalah yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai cara-cara meningkatkan kualitas dan keunggulan kompetitif.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui cara-cara meningkatkan kualitas dan keunggulan kompetitif suatu perusahaan terutama yang menyangkut dengan sumber daya manusia (SDM) yaitu karyawan.
D. Kerangka Pemikiran
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.
Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian Kinerja Kerja Karyawan (SDM)
Sebelum mengetahui cara meningkatkan kualitas dan keunggulan kompetitif, terlebih dahulu akan dibahas tentang penilaian kinerja kerja karyawan dalam upaya meningkatan kualitas dan keunggulan kompetitif.
1. Pengertian Penilaian Kinerja Karyawan
Dalam buku yang berjudul :”Manajemen Sumber Daya Manusia” (1995:327), menurut Henry Simamora kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan sistem penilaian kinerja ialah proses yang mengukur kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan adalah :
a. Karakteristik situasi
b. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan standar kinerja pekerjaan,
c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi
2. Tujuan Penilaian Kinerja
Tujuan diadakannya penilaian kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Tujuan evaluasi
Seorang manajer menilai kinerja dari masalalu seorang karyawan dengan menggunakan ratings deskriptif untuk menilai kinerja dan dengan data tersebut berguna dalam keputusan-keputusan promosi. demosi, terminasi dan kompensasi.
b. Tujuan pengembangan
Seorang manajer mencoba untuk meningkatkan kinerja seorang karyawan dimasa yang akan datang.
Sedangkan tujuan pokok dari si stem penilaian kinerja karyawan adalah: sesuatu yang menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan prilaku dan kinerja anggota organisasi atau perusahaan.
3. Manfaat penilaian kinerja karyawan
Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam manajemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Hal ini penting juga bagi perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir.
Dan bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment, seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.
4. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Timpe (1993) faktor - faktor yang mempengaruhi kinerja, yaitu (p.33):
a. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
1) Internal (pribadi)
a) Kemampuan tinggi
b) Kerja keras
2) Eksternal (lingkungan)
a) Pekerjaan muda
b) Nasib baik
c) Bantuan dari rekan – rekan
d) Pemimpin yang baik
b. Kinerja jelek dipengaruhi dua faktor :
1) Internal (pribadi)
a) Kemampuan rendah
b) Upaya sedikit
2) Eksternal (lingkungan)
a) Pekerjaan sulit
b) Nasib buruk
c) Rekan - rekan kerja tidak produktif
d) Pemimpin yang tidak simpatik
5. Cara - Cara untuk Meningkatkan Kinerja
Berdasarkan pernyataan menurut Timpe (1993) cara - cara untuk meningkatkan kinerja, antara lain (p. 37) :
a. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik - tekniknya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain tentang mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang dapat membantu memperluas pencarian manajer penyebab - penyebab kinerja.
b. Pelatihan
Setelah gaya atribusional dikenali dan dipahami, pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan ini digunakan dengan tepat.
c. Tindakan
Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.
B. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Keunggulan Kompetitif
Perusahaan apa pun yang ingin sukses dalam bisnisnya akan selalu melakukan penilaian dan memformulasi suatu strategi baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berbagai cara efektif. Untuk itu semua karyawan harus diberi tahu tentang misi strategi bisnis baru perusahaan seperti dalam hal berbagai isu bisnis, perencanaan strategis, tujuan dan kinerja yang ingin dicapai. Berikut contohnya dimana perusahaan harus membuat beragam unsur keunggulan kompetitf yang meliputi rancangan keorganisasian; penyusunan kepegawaian; karyawan dan pengembangan keorganisasian; manjemen kinerja; sistem imbalan, benefit dan compliance; komunikasi dan hubungan masyarakat.
1. Rancangan Keorganisasian
a. Perusahaan harus memformulasi bagaimana suatu pekerjaan diselesaikan berdasarkan prosedur pelaksanaan standar, garis hirarki, peraturan, ketentuan dan uraian kerja terinci.
b. Tiap unit yang berbeda harus memelihara independensi dan daya tanggap terhadap posisi pasar yang unik dan antaraunit harus mampu berkoordinasi secata terpadu melalui tim koordinasi dan organisasi matriks dsb.
c. Membuat Rancangan Pekerjaan agar tiap karyawan mengetahui jenis tugas, wewenang dan tanggung jawabnya
d. Proses penentuan dimensi struktur organisasi seperti bagaimana proses pengambilan keputusan, bagaimana akuntabilitas didistribusikan, bagaimana peran dan tanggungjawab diuraikan
2. Penyusunan Kepegawaian
a. Kriteria penentuan seleksi karyawan baru seperti jangka waktu kerja (jangka pendek atau panjang), paruh waktu vs penuh waktu, kontrak atau sewa, fokus pekerjaan atau karir, dan prespektif pelanggan
b. Prosedur perekrutan dan penseleksian serta pensosialisasian karyawan baru seperti orientasi, sosialisasi dan mentor
c. Merancang alur karir karyawan dalam satu fungsi ataukah beragam fungsi
d. Proses perencanaan suksesi
e. Program untuk karyawan yang akan berhenti
3. Karyawan dan Pengembangan Keorganisasian
a. Hasil pengembangan yang diharapkan seperti pemahaman konseptual, peningkatan ketrampilan, perubahan sikap, pengembangan tim, dan pengambilan keputusan
b. Bentuk-bentuk partisipasi dalam program pengembangan seperti karyawan baru, penyelia, manajer dan manajemen puncak
c. Penilaian program pelatihan seperti model kurikulum, fasilitas, keberhasilan
d. Pilihan beragam jenis pengembangan untuk menciptakan kompetensi perusahaan seperti perencanaan dan pengembangan karir dan tugas-tugas khusus.
4. Manajemen Kinerja
a. Bentuk-bentuk standar kinerja karyawan atau unit dapat berupa fokus pada perilaku ataukah fokus pada hasil, jangka pendek ataukah jangka panjang, eksplisit ataukah implisit, terkait pada individu ataukah pada kinerja strategik atau perencanaan
b. Bentuk-bentuk telaahan umpan balik kinerja untuk perecanaan, manajemen kinerja, sistem pelaporan, dan akuntabilitas
c. Proses umpanbalik yang bersinambung
d. Tersedianya sumber data untuk pengukuran dan pengembangan kriteria seperti bagi klien, pelanggan, dan subordinasi
5. Sistem Imbalan, Manfaat danPenghargaan
a. Jenis-jenis insentif yang ada seperti jangka pendek ataukah jangka panjang, berdasarkan kinerja ataukah senioritas
b. Keterkaitan sistem imbalan dengan rencana strategis perusahaan dan mendorong karyawan untuk bekerja sesuai standar kerja dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
c. Perumusan sistem imbalan berdasarkan kinerja individu ataukelompok atau perusahaan
d. Strutktur imbalan non-finansial seperti program pengakuan/penghargaan, simbol status informal
6. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
a. Jenis informasi untuk karyawan, bentuk penyajiannya seperti rahasia atau bersifat terbuka
b. Jenis saluran komunikasi, diseminasi informasi ke dalam dan ke luar perusahaan, survei opini, kebijakan pintu terbuka
c. Rancangan program komunikasi seperti pertemuan dengan publik, forum diskusi, video, buletin.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
1. Sudut Pandang Nilai Pelanggan.
Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.
2. Sudut Keunikan.
Keunikan dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing. Misalnya Anda membuka rumah makan dengan menyajikan sop dan sate kambing serta sayur asem. Tidak berlangsung lama ada pesaing membuka rumah makan di sebelah rumah makan Anda. Jenis sajiannya semua sama termasuk rasa dan harga dengan yang Anda sajikan. Dapat terjadi Anda akan kehilangan keuntungan karena sebagian pelanggan pindah ke rumah makan baru itu kecuali kalau Anda mampu menciptakan sesuatu yang unik yang sulit ditiru pesaing Anda.
Adapun ciri-ciri keunikan antara lain:
a. Kemampuan finansial dan ekonomis. Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.
b. Kemampuan menciptakan produk strategik. Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi keuntungan bisnis Anda dsb.
c. Kemampuan teknologi dan proses. Perusahaan harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .
d. Kemampuan keorganisasian. Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan kebutuhan pelanggan. Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.
C. 5 Langkah Dasar Meningkatkan Kualitas Dan Keunggulan Kompetitif
Langkah dasar sering kita lupakan untuk melakukan peningkatan kualitas diri, baik dari segi pengetahuan umum, kemampuan khusus, sampai pada keinginan untuk mencapai kemampuan yang melebihi kemampuan orang rata-rata. Yang mana hal ini telah menjadi impian kebanyakan orang, untuk menyandang predikat populis. Mahir dalam berbagai aspek kehidupan. Namun demikian, tanpa usaha maka kualitas diri tidak akan mengalami kemajuan yang diharapkan.
Kualitas diri sangatlah penting dan sangat berperan, dalam menuntun perjalanan seseorang menuju sukses. Karena kualitas diri berkaitan erat dengan seberapa besar seseorang mampu melakukan tindakan, yang menuntut keahlian tersendiri pada bidang yang ia geluti. sehingga seseorang memiliki suatu keyakinan yang kuat terhadap bidang yang digeluti
Namun demikian, langkah dasar untuk meningkatkan kualitas diri ini, tidak menjadi penting. Jika seseorang merasa bahwa apa yang dilakukannya sekarang, sudah cukup. Statusnya sekarang tidak lagi membutuhkan peningkatan-peningkatan khusus. Jadi buat apa melakukan semua itu. Biarlah seperti apa adanya.
Pemikiran seperti itu, adalah sikap yang sombong, skeptis dan apatis. Menutup diri atas segala kemungkinan. Alangkah sempitnya argumentasi seseorang, jika mengatakan bahwa kualitas dirinya akan terbentuk dengan sendirinya. Terbentuk menjadi apa? Ini yang perlu di jawab.
Ada berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada pembenahan dan peningkatan kualitas diri kita masing-masing. Dan dalam kesempatan ini, saya mencoba berbagi tips kepada anda sekalian.
1. Membaca
Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun dengan membaca banyak manfaat yang bisa kita peroleh. Membaca adalah proses input data yang terbilang akurat. Dengan membaca banyak informasi yang bisa kita peroleh. Dari membacalah seorang ahli fakir bisa mengatakan sebuah teori dengan lantang.
Tanpa membaca, otak kita akan kering, sempit dan tidak memiliki gambaran akan dunia. Membaca akan melengkapi data anda. otak akan lebih kreatif dalam menyikapi segala situasi.
2. Mendengar
Mendengar adalah pekerjaan yang sangat membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun mendengar banyak sekali manfaat yang bisa kita petik. Terbiasa mendengar, banyak informasi yang bisa kita dapatkan, yang mungkin saja, kita tidak peroleh pada buku-buku bacaan kita. mendengar akan melatih kesabaran, ketelitian dan konsentrasi. Efeknya, jika anda antusias mendengarkan uraian seseorang, maka orang tersebut akan lebih respek kepada anda. Ingat! orang besar lebih banyak mendengar daripada berbicara.
3. Menulis
Kegiatan menulis, akan menguji kita, seberapa baik kemampuan kita dalam menyerap ilmu dan informasi dari kegiatan membaca dan mendengar.
Menulis akan melatih kita menerapkan pola fakir yang kritis, dan kaya akan pengetahuan. Walau terasa berat, namun menulis sangatlah bermanfaat. Melalui tulisanlah kita bisa menuangkan ide-ide kita.
Seperti yang kita tahu, bahwa dunia pers, dalam kegitan sosial, sangatlah berperan aktif. Karena tulisan-tulisannyalah, pers menjadi sangat disegani dan dihormati. Terlepas dari pro-kontra isi penulisan. Semua itu berpulang pada masing -masing penulis.
Menulis bisa kita jadikan sarana untuk membentuk karakter, publikasi atau merupakan kesenangan tersendiri. Bahkan bisa dijadikan alternatif mata pencaharian.
4. Melakukan Sesuatu
Sebenarnya, kegiatan menulis sudah termasuk dari tips Melakukan. Namun dalam hal ini, kita mencoba melihat “kegiatan menulis” sebagai salah satu langkah peningkatan diri.
Inilah mungkin tips yang paling vital. Melakukan Sesuatu! Karena berkaitan dengan bukti. Walau seseorang telah melakukan kegiatan baca dan dengar, sebagai sarana menimbah ilmu pengetahuan. Namun tanpa mencoba untuk Melakukan Sesuatu yang diyakininya. Sesuatu yang menurutnya mampu membawanya pada gerbang kesuksesan. Maka ilmu pengetahuan yang diperolehnya, akan mengalami kekakuan. Tidak terbiasa melakukan/bertindak maka ilmu yang diperolehnya akan mubazir. Lambat laun akan melemah dan lumpuh.
5. Menghayati
Terakhir, menghayati adalah proses perenungan dari apa yeng telah dilakukan selama ini. Terbiasa menghayati setiap kegiatan, sama halnya terbiasa melakukan koreksi diri dan pembenahan dalam setiap kesempatan.
Sebagai manusia biasa, tentunya kita tak luput dari segala kesalahan. Terkadang kita melangkah dengan penuh semangat, namun lupa akan penghayatan dari apa yang kita lakukan tersebut. Sehingga kita tidak mampu melihat, sisi-sisi yang mungkin akan memberikan peluang yang luar biasa bagi kemajuan kualitas diri kita seutuhnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa bahasan diatas, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai upaya peningkatan kualitas dan keungulan kompetitif antara lain sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan orang perorang yang melakukan kegiatan disuatu perusahaan demi mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM yang profesional, sulit sekali untuk mencapai tujuan organisasi, untuk itu manajer harus memperhatikan beberapa hal antara lain:
a. Diagnosis
b. Pelatihan
c. Tindakan
2. Langkah Meningkatkan Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
a. Membaca
b. Mendengar
c. Menulis
d. Melakukan Sesuatu
e. Menghayati
B. Saran
Untuk dapat meningkatkan sumber daya manusia dan kualitas dan keunggulan kompetitif harus selalu dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan mengetahui faktor penyebab penurunan sumber daya manusia dan faktor yang mempengaruhi kualitas dan keunggulan kompetitif sehingga pihak perusahaan dapat mencari solusi untuk menangani hal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A.F. Stoner, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Ke-7. 2000
Timpe. Upaya Peningkatan Kualitas Kinerja Karyawan. 1999
www.google.com/kualitas dan keungulan kompetitif. 2010
Disusun Ulang Oleh :AAN
Thursday, November 25, 2010
Cara Meningkatkan Kualitas dan Keunggulan Kompetitif
Posted by Al Ansori on 6:37 AM
2 comments:
Salah satu cara untuk meningkatkan Sistem Manajemen Mutu adalah melalui Konsultan ISO dan Sertifikat ISO
isokonsultindo konsultannya ISO
http://www.isokonsultindo.com
Dengan membuat artikel ini, anda sudah berpartisipasi dalam peningkatan SDM di Indonesia.
Semoga bisa bermanfaat bagi semua.
amiin
Post a Comment
Silakan Anda berkomentar, Namun tetap Jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam. SObat yang me-link saya, saya balas dengan me-link sobat..